fbpx
Search
Close this search box.
Search
Close this search box.

Cerita Perjalanan Menjadi Guru Koordinator

Keberhasilan program Gerakan Sekolah Menulis Buku Nasional (GSMB Nasional) yang diselenggarakan oleh Nyalanesia tidak terlepas dari adanya peranan sosok Guru Koordinator.

Seorang Guru Koordinator memiliki tanggung jawab memastikan koordinasi antara pihak sekolah, peserta program, dan Tim Nyalanesia berjalan dengan lancar. Melalui formulir sayembara Pembina Literasi Sekolah Akademika Litera, guru koordinator membagikan kisah perjalanannya menjadi seorang Guru Koordinator. 

Cerita perjalanan menjadi seorang guru koordinator tentu dibagikan dengan penuh suka cita. Penasaran dengan kisah sebagian guru koordinator dalam menjemput tugas mulianya?

Simak cerita perjalanan menarik Bapak/Ibu Guru Koordinator, yuk!

  1. Berawal dari Ketua Tim Literasi Sekolah

Dimas Ari Pamungkas merupakan salah satu guru koordinator sekaligus penulis di SDN 1 Sapuran. Perjalanan Dimas menjadi seorang guru koordinator dimulai ketika ia menjadi guru penggagas adanya Tim Literasi Sekolah. Terbentuknya tim literasi sekolah di SDN 1 Sapuran bersamaan pula dengan dipercayanya Dimas sebagai Ketua Tim Literasi sekolah. Pembentukan tim literasi sekolah bertujuan untuk mencari terobosan baru terkait program literasi.

Dimas menuturkan, bergabungnya SDN 1 Sapuran dengan program GSMB Nasional 2021 tidak lepas dari usahanya memperoleh dukungan Kepala Sekolah dan rekan-rekan guru lainnya. Dukungan tersebut diperoleh dari proses pengenalan dan pemaparan program hingga tahap meyakinkan Kepala Sekolah dan rekan-rekan Guru. Setelah mendapatkan dukungan penuh dari semua pihak, SDN 1 Sapuran dapat bergabung dalam Program GSMB Nasional 2021. Bersamaan dengan hal tersebut, Dimas memulai perjalanan sebagai guru koordinator dari SDN 1 Sapuran.

  1. Dari Seorang Guru Mata Pelajaran Literasi

Habibur Rahman merupakan seorang Guru Mata Pelajaran Literasi dan juga Guru Koordinator di SMP Tamaddun Afkar Sidoarjo. Rahman mengungkapkan jika program literasi di sekolahnya menjadi sebuah prioritas penting. Literasi di SMP Tamaddun Afkar Sidoarjo bukan hanya sekadar muatan lokal atau ekstrakurikuler, melainkan menjadi sebuah mata pelajaran wajib di sekolah. 

Siswa SMP Tamaddun Afkar Sidoarjo didorong untuk bisa menghasilkan minimal tiga karya dalam satu semester dan dibukukan setiap akhir tahun. Pengalamannya menjadi guru mata pelajaran literasi membuatnya dipercaya oleh pihak sekolah untuk menjadi guru koordinator dari SMP Tamaddun Afkar Sidoarjo.

  1. Ide Wakil Kepala Kesiswaan 

Sebagai seorang Wakil Kepala Sekolah bidang Kesiswaan, Priliani Rukmiyanti mempunyai program kerja untuk menjadikan SMP YPPSB Kutai Timur sebagai sekolah literasi dan bisa menghasilkan karya dalam bentuk buku antologi.

Dalam merealisasikan program kerjanya, Priliani mengajak rekan-rekan guru yang terlibat dalam ekstrakurikuler kebahasaan untuk bisa mengajak siswa/siswi menulis dan menghasilkan karya dalam bentuk buku. 

Guna mendukung ide brilian yang Priliani cetuskan dalam program kerjanya, ia kemudian mengajukan usulannya kepada Kepala  SMP YPPSB Kutai Timur untuk berpartisipasi dalam program GSMB Nasional 2021 dari Nyalanesia. Usulannya tersebut tersebut yang mengantarkan Priliani turut diberi amanah untuk menjadi Guru Koordinator dari sekolahnya.

  1. Estafet Amanah jadi Guru Koordinator

Penunjukan Ady Hidayat sebagai Guru Koordinator SMKN 1 Kota Bima tidak semulus rekan guru koordinator lainnya. SMKN 1 Kota Bima mengalami tiga kali pergantian guru koordinator dalam satu periode keberjalanan program. 

Ady menuturkan jika terdapat pergantian estafet amanah sebagai guru koordinator. Dirinya berada di urutan terakhir sampai saat ini. Namun Ady merupakan orang yang sejak awal mendampingi keikutsertaan siswa-siswi dan guru SMKN 1 Kota Bima dalam program GSMB Nasional.

Guru pertama yang ditunjuk oleh kepala sekolah untuk menjadi guru koordinator mengundurkan diri sebab harus mengikuti sebuah Diklat. Sedangkan guru koordinator berikutnya meninggal dunia di tengah keberjalanan program GSMB Nasional. Ketika itulah Kepala SMKN 1 Kota Bima menunjuknya untuk menjadi Guru Koordinator. Ady dianggap mampu sebab dirinya yang sedari awal membantu menangani dan mengikuti perkembangan dari program GSMB Nasional 2021.

Wah, menarik ya ragam proses perjalanan untuk mendapatkan kesempatan mulia sebagai Guru Koordinator. Setiap prosesnya tentu membutuhkan tekad dan peran yang luar biasa. Guru Koordinator juga memiliki peran yang sangat penting dalam keberhasilan keikutsertaan guru dan siswa untuk #BeraniBerkarya bersama Nyalanesia dalam program GSMB Nasional 2021.

Itulah sebagian cerita luar biasa dari Guru Koordinator GSMB Nasional 2021 yang dapat menjadi semangat & inspirasi bagi kita untuk menggerakkan literasi.

Mari ajak siswa dan guru untuk #BeraniBerkarya apapun wujudnya. Salah satunya melalui program yang dipersembahkan oleh Nyalanesia yakni GSMB Nasional 2021.

Artikel Terkait

Panduan Akses Web Literasi Sekolah Mitra GSMB Nasional 2023

2. Masukkan USERNAME yang Anda dapatkan dari konsultan program kami.3. Masukkan PASSWORD yang Anda dapatkan dari konsultan program kami.4. Klik tombol LOG IN 5. Klik menu publish tulisan6. Ketikkan judul tulisan/postingan Anda di kolom yang telah tersedia.7. Klik tombol UNGGAH FOTO untuk upload gambar/foto utama dari postingan Anda.8. Ketikkan atau copas tulisan/postingan Anda dari file Ms-Word, Jika ingin menambahkan gambar/foto di dalam

Selengkapnya »

Ragam Kisah Guru Koordinator Kenal Program Gerakan Sekolah Menulis Buku Nasional

Sosok Guru Koordinator memiliki peran yang sangat penting untuk terselenggaranya program pengembangan literasi, Gerakan Sekolah Menulis Buku Nasional (GSMB Nasional). Guru Koordinator merupakan sosok yang menjembatani komunikasi antara Nyalanesia, pihak sekolah dan para peserta program.  Dalam mengemban tugas mulia ini, ternyata setiap guru koordinator memiliki kisah yang unik dalam perjalanannya menemukan dan mengenal program GSMB

Selengkapnya »